Tuesday, February 24, 2015

Jilbab Syar'I, Yuk!

Koridor Kelas, 24 Februari 2015

Bismillah ...

Berjilbab Syar'i, yuk! Itulah mungkin, kata ajakan yang kita utarakan pada saudara-saudara kita sesama muslim. Mengajaknya dengan cara yang bersahabat, memberinya senyuman terindah akan keuntungan akan jibab syar'i itu, menepuk pundaknya ketika ia mulai memahaminya, serta menemaninya ketika ia telah melaksanakannya. Iya, mengajak dengan menjadi sahabatnya, mengajak dengan bersahabat, bukan mngajak dengan menghakiminya. Iya, berproseslah maka kau akan menemukan hasilnya.

Lalu kenapa kita harus berjilbab atau berkrudung Syar'i ? bukankah krudung biasa sudah cukup ? baiklah. Alangkah lebih baik ketika kita menjalankannya secara menyeluruh bukan, dengan mengetahui sumber perintah-Nya, maka kita akan menyadari kenapa sesuatu itu diperintahkan, berarti sesuatu itu memang baik untuk dilaksanakan. Iya, memperbaiki menjadi lebih baik dari yang baik. Iya, pribadi ini pun sedang belajar untuk membentuk karakter seorang muslimah yang sesuai perintahnya. Belajar dari saat ini, segera laksankan perubahan itu. Kalo tidak sekarang, mau kapan lagi!.

#GrapeElfosa #PGSD #UPI

Tiga Serangkai #SelasaSyar'i


QS. Al-A’raf: 26, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”


Bahkan perintah itu sudah jelas tertera dalam kitab kebanggan kita sebagai seorang Muslim, Al-Quran. Lalu apa lagi yang saat ini sedang kita bimbangkan. Menunggu pribadi ini menjadi lebih baik, baru menjalankan perintah kedua ayat diatas ?. Tidak, ketika memahami itu telah didapat, maka segeralah memulainya, karena hidayah itu tak akan turun dengan sendirinya bukan, hidayah itu muncul ketika kita menjempunya. Iya, sama halnya dengan Jodoh #Eh.

#SavePalestine #GrapeElfosa #SelasaSyar'i
Senang rasanya, di kampus yang religius ini terasa berbeda dari pagi biasananya. Terlihat mahasiswi menggunakan hijab Syar'i, iya senang rasanya bisa bersama saudari-saudari seiman. Senang rasanya bisa berbagi asa dan canda bersma mereka. Iya, syurga itu luas, masri kita cari teman syurga itu. Akupun, bukan seorang pribadi yang sempurna. Aku hanyalah pribadi yang sedang memperbaiki bersama mereka, mereka orang-orang yang mengjak menjadi lebih baik, mengingatkan ketika Futur, memeluk ketika lelah, menepuk pundak ketika saat itu berhasil, dan mereka yang ikut bersedih ketika air mata itu mengalir. Mereka saudari-saudari muslim itu.

#Grape_Elfosa #LOKKASI #HijabSyar'i

Monday, February 23, 2015

Melalui KMD, Pramuka kini di Hati.


Resimen Armed Purwakarta, 20-22 Februari 2015


Kursus Mahir Dasar (KMD) yang merupakan salah satu kegiatan pendidikan non formal sebagai pra syarat untuk menjadi seorang pembina pramuka. Iya, Pramuka. 

Sejak SD sudah terbiasa mungkin dengan seragam coklat yang selalu dipakai pada hari sabtu, sebuah seragam berlambang Tunas Kelapa dan Kitri, dan sebuah eksul yang begitu melekat saat SD. Boden Powel, sesorang penggagasnya.

Sejak SD tak pernah ada kegiatan rutin untuk mengikuti kegiatan Pramuka, bahkan saat ada kegiatan Jambore SD kala itu hanya berlatih sekedarnya ketika akan ada kegiatan, tidak melakukan kegiatan rutin. Hingga akhirnya, saat kegiatan Jambore berlangsung, sudah jelas membuat saya dan lainnya saat itu kewalahan karena kegiatan pramuka kala itu tampang asing untuk kami. Namun terasa menyenangkan untuk ukuran anak SD saat itu, bagi kami. Dari sana mungkin, membentuk pribadi saya yang kurang tertarik dengan namanya Pramuka.
Menginjak SMP dan SMA, kegiatan Pramuka selalu ada setiap tahunnya. Namun rasa minat dan tertarik itu masih belum muncul pada pribadi ini. Bahkan Morse dan Smaphore tampak begitu menakutkan buat pribadi kala itu. Hanya mengikuti kegiatannya karena keharusan saat sekolah, belum timbulnya minat membuat Pramuka hanya sebagai kegiatan yang saya lakukan biasa saja tanpa ada rasa lebih di dalamnya. Dan hati ini malah terpaut dengan kegiatan Pecinta Alam, yang secara kegiatan sebenarnya tak jauh berbeda dengan Pramuka. Iya, melarikan diri dari sesuatu yang tidak saya kuasai, menuju sesuatu yang saya suakai.

Mahasiswa, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Iya, sebagai calon guru SD yang didalamnya terdapat Eksul wajib bernama Pramuka yang membuat saya kembali harus bertemu dengannya lagi. Selama dua semester setiap minggunya harus bertemu dan belajar lebih dekat dengan Pramuka. Namun selama dua semester itu masih belum menemukan bakat saya di dalamnya, yang muncul justru rasa minder dan kurang percaya diri ketika minat itu hadir, rasa yang muncul karena melihat teman-teman begitu mahir dan cekatan dalam melakukan setiap kegiatan dan materi membuat minat unuk berpramuka kembali menciut. Iya, setelah dua semester berlangsung membuat minat itu ku urungkan kembali untuk memperdalam Pramuka saat itu.

Tahun 2015 hadir, kini semester 6 sudah berjalan kegiatan KKN sudah di depan mata. Namun ada hal yang baru, ada sebuah kegiatan bernama KMD (Kursus Mahir Dasar), kegiatan yang didalamnya ada sebuah kata bernama Pramuka. Entah apa, ada rasa yang mendorong untuk mengikutinya, rasa penasaran dan minat besar yang muncul secara bersamaan, rasa dan pemikiran yang berbeda pada Pramuka seperti sebelumnya. Dan akhirnya, diri ini mendaftarkan diri untuk mengikutinya.

Namun ...
Ternyata, rasa ketidakpercayaan diri itu hilang seketika. Ketakutan akan materi Pramuka itu hilang seketika. Entah dari mana asalnya, rasa cinta itu muncul secara perlahan. Rasa penasaran dan cinta itu seketika tumbuh, Pramuka masuk secara serentak pada salah satu ruang di hati, memberikan minat tersendiri pada pribadi yang haus akan ilmu dan pengalaman. KMD menghilangkan dan mengahpus semua pikiran takut dan apatis pada Pramuka, menghilangkan rasa trauma didalamnya, menggantinya dengan keinginan untuk mempelajarinya secara mendalam.


Iya, mengerti kenapa beberapa sahabat di kelas begitu mencintai sesuatu bernama Pramuka. Iya, kini pribadi ini juga telah mengenalnya, dan rasa yang sama seperti yang mereka rasakan pada Pramuka juga telah tumbuh. Dengan mengenalnya, cinta itu hadir.


Mengikuti jejak Boden Powel, menelusurinya hingga melukis senyum di relung hati. Membuat pribadi menjadi sesoarang yang sadar, bahwa diri ini tak tahu apa-apa, bahwa diri ini belum berguna buat mereka, bahwa diri ini kurang memahi arti sebuah Pramuka. Iya, hingga dengan lantang Aku bangga menjadi bagian dari Pramuka.
 
Dan, sedikit cerita tentang KMD.
Satu hal yang saya garis bawahi yaitu dengan kegiatan ini saya merasakan beberapa hal yang belum saya pahami sebelumnya. Iya, belajar untuk memahami orang lain, belajar untuk berani keluar dari zona aman dan nyaman untuk mendapatkan pengalaman baru, serta belajar melihat orang dari sisi yang baru serta sisi lain dirinya. Dan yang lebih penting, belajar untuk mencintai sesuatu yang tampak asing buat kita. Pramuka.

Mendapatkan keluarga baru, mempunyai sahabat baru, iya. Dengan kampus yang sama, bertatap muka di gedung yang sama, namun tak menjamin mengenal sesama, mengethui belum berarti mengenalnya. Dari KMD ini saya dipertemukan dengan mereka, orang-orang lama yang ada sekitar saya, namun baru saya menegnal mereka lebih dekat, memahaminya dari sisi yang lain. Mereka yang juga telah memberikan pengalaman dan warna lain dalam kehidupan sebagai mahasiswa. Iya, mereka.

Hanya ingin mengucapkan terimakasih dan rasa syukur karena telah menjadi bagian dari mereka, menjadi line kelompok bersama mereka, menjadi salah satu warna dalam pelangi itu, menjadi bagian dari keluaga saat KMD itu, iya terimakasih telah ada didalamnya.

Dan, maafkan diri ini yang tak sempurna didalamnya..





*** Sepucuk asa bersama Kelompok Imam Bonjol dan Tenda Kelompok 3 #KMD #Pramuka

Thursday, February 5, 2015

Membuat Jejak Mimpi Juga! [ Bagian 2 ]

Bismillah ...

[ Lanjutan ... ]

Sebelumnya telah saya bahas, cerita akan tulisan dan mimpi kala bocah. Disini saya akan berbagi tulisan dari teman-teman saya yang lain, tulisan dan mimpi-mimpi kami kala itu, tulisan yang menjadi bukti kenangan kita kala itu.


[ @deabdilah ]

     

[ @Gogils ]


Dea, sahabat, rekan organisai, teman sekelas, teman ke sekolah, temen main dan bahkan uda saya anggap sebagai sodara. Ketua Mading, hehe meski madingnya ga jalan. Mengenalnya saat SMP kelas 2, hingga saat itu juga kami sekelas hingga SMA kelas 3, bahkan wali kelas SMA kelas 1 menyebut kami sebagai sodara karena kami sekelas dan selalu beraktiviatas bareng, *gamungkin* secara aku yang item dan dia putih, jauh! *oke *tutupbuku.

Gilang, om gil tepatnya saya menyebutnya. Om, yang lebih muda dari saya hehe, om yang selalu lebih dewasa diantara kami bertiga. Dan om yang selalu galau masalah cintanya dulu hehe, meski kami hanya sekelas ketika kelas 3 SMP, namun sampai saat SMA dan saat ini kami selalu bersahabat baik. Oiya, om gil pernah menjabat ketua Teater ketika SMA. Dan faktanya, dia selalu di sebut kembar sama dea. Asli! Namun beda silsilah ya!

Haha, inget juga pedagang risol dan gorengan di Pagaden bilang kita kita bersodara bertiga [ isnun – dea – gilang ] soalnya tiap nunggu mobil elep mau pulang, kita sering beli risol dan gorengan bapal-bapak itu. Hingga pas sekarang saya pulang mudik ketika kuliah lalu membeli gorengannya, maka bapak gorengan itu pasti bertanya tentang dua sahabat ku itu. Huah, begitu juga setiap bermain ke kantin sekolah saat ini pasti bertanya tentang mereka -____-. 

Masih inget dulu pas mau daftar ke SMA, kami bertiga menunggu dengan was-was pengumuman pendaftaran tersebut di SMP, hingga sore banget. Ketika siswa lain telah libur ke sekolah, kami masih was-was hasil pengumuman itu. Hehe iya lah ngaku, kami tidak lulus jalur PMDK Rapot, jadi kami mengandalkan NEM UAN kami dan alhamdulilah, keterima di SMAN 3 Subang.
Sempat berpikir, bosen juga bareng mereka dulu. Namun sekarang merindukan saat-saat bareng mereka, dan awal-awal kuliah sempat merasa ada yang hilang, mungkin karena terbiasa dengan mereka. Dan, kedua brothers ku itu tetap menjadi yang terbaik! :’) 

Loh kok  jadi curhat, nanti akan ada bagiannya sebuah cerita tentang mereka dalam Novel kami, Hahahaa (Aamiin) ^^

Lanjut tentang tulisan itu.
Apabila dilihat dari tulisan keduanya, mereka begitu menyukai dunia seni. Bahkan mereka ingin menjadi public pigure, iya mimpi mereka. Yang kini mimpi itu perlahan menjadi kenyataan, karena mereka perlahan mencapainya. Seingatku, bahkan tulisan SMP itu terwujud secara perlahan, ketika SMA mereka terbiasa Foto sebagai model, dan bahkkan mereka menjadi salah satu pemain dalam Film Pendek untuk promosi Kota Subang, iya meski mungkin hanya itu namun saat ini itu menjadi pengalaman mereka yang patut disyukuri.

Saat ini setahuku juga Om Gilang telah menjadi artis TV di kampusnya, bahkan pernah beberapa kali main FTV di TV swasta nasional. Huah, fighting ya mencapai cita-citanya!
Dan, semoga kita tetep temenan ya ^^ [ emang kita kapan temenan ya ? ]

[ Asep Saeful Fatah ]

Pas SMP dia pendem banget, jarang ngomong. Dan yang aku inget tulisan dia bangus banget bahkan perempuan di kelas juga kalah sama dia. Saat SMA kami tak bareng, ketika  ada undangan Pekan kreativias siswa dari SMA lain untuk OSIS dan MPK nya, saya mendapat kesempatan sebagai perwakilan dari SMA N 3 Subang. Dan ketika saya memenuhi undangan SMA N 1 Pamanukan itu, dia Asep sebagai ketua OSISnya kala itu, asli keren! Sejak saat itu belum bertemu dengan dia lagi.

[ Depi Aprianti ]



Depi, sering banget dulu pulang sekolah maen bareng dia di warnet cuma buat download-in foto artis -___- masih inget, dia dulu suka banget sma The Virgin ampe kalo ngobrol pasti bahas The Virgin.  Depi ini juga bersahabat baik dengan Devi lainnya, hehe Devi Noviyanti yang dulu memiliki ciri khas rambut merah kritingnya. Dan Devi yang selalu rame membuat suasana kelas hangat, Devi yang konyol dan Depi yang pendiam, keduanta sahabat SMP yang kini ku rindukan.

[ Witman Syahroni ]


Kalo bahas dia pasti tak lepas dari juara satu di kelas, semenjak kelas 2 hingga kelas 3 SMP sekelas sama dia, dan pasti juara 1 di kelas, dan predikat juara kelas aku tergantikan semenjak itu, *okesip. Dia juga ketua OSIS waktu itu, wakil Pramuka juga, dan juga sikapnya yang kebapakan itu juga yang menurutku ciri khas dia. Hehe. Semapat mendengar bahwa ketika SMA di SMAN 1 Subang [SMA Terbaik] pernah jadi ketua Rohis, okey ada yang saya lupa, dia ngaji dan ilmu agamanya bangus banget.

[ Yana Suryana ]


Jago matematika, dan logatnya jawa subang banget. Pinter, dan juga selalu rajin banget di kelas, malahan terlalu rajin hehe. Ternyata dia juga sempat menjadi wakil OSIS di SMA nya bareng Asep, bangga deh sama temen sekelas.

[ Sri Hidayati ]


Kita biasa manggil dia Sri Ndut, karena di kelas ada dua Sri makanya untuk mencirikannya menyebutnya itu, mungkin karena dia mempunyai badan yang bongsor juga kali ya heehe, inget banget dia suka sama Band Lyla, -___- suka mantengin inbox buat lihat Lyla, dan pesen buat Sri, katanya tulisan itu gak bakal ganti no Hp lagi, tapi ganti lagi ya ? hehe :p

[ Nandi Priatna ]
 
Vidi Aldiano, katanya dia mirip sama dia. Huaaaaaah, masa -___- dia salah satu CS nya yana sama Amar, dan kalo ngomrol sama dia lucu banget, pasti di kelas dia selalu duduk di belakang dan pojok kelas entah kenapa, dan orangnya asik, yang inget itu dia selalu manggil aku dengan sebutan Isnain. Hem~

[ Sri Ayu – Siti Aisyah – Muhammad Amarullah ]



Ketiganya merupakan simbol pendiam di kelas hehe.

Yulia Kartika Sari, sahabat terbaik SMP ku kala itu. 19 Juli 1994, iya kami lahir di hari yang sama, dan kami memiliki banyak kesamaan hingga pertemanan itu terjalin dengan sendirinya. Namun ada hal yang saat itu membuat kita saling diam dan salam paham diantara satu sama lain untuk beberapa saat, hanya salah paham dalam persahabatan. Iya, aku mungkin merasa tak mau ia lebih dekat dengan temannya yang baru. Okey, ternyata cemburu juga bukan hanya dalam cinta, dalam persahabatan dna bahkan dalam sodara juga rasa itu muncul. Diam kita satu dan lainnya itu berlangsung lama, namun karena sikap tulus bocah SMP kita kala itu, kami akur dengan sendirinya. Hehe kalo ingat itu, hanya senyum dan konyol yang terpikir saat ini. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik hingga saat ini ^^
Gios Nur Prayogi, selama SMP kami selalu sekelas, dan bahkan ketika kelas 1 SMP kami secara bergnatian menjadi juara 1 dan 2. Salah satu teman dalam mengejek dan berguyon juga. Inget banget pas kelas 1, kami selalu mengejeknya dengan sebutan Farel. Iya, karena kala itu sedang melejitnya Film Heart yang dibintangi Irwansyah dan Acha. Kalo gak salah, Tambak Dahan, iyah! Itu kampung halamannya. Hehe

Ada juga Ayla Putri Zahara, perempuan putih kayak orang China namun bukan, anak yang Zenius namun gak bisa matematika, hehe jago bahasa Inggris dan suka banget sama Harry Potter dan Buku-buku Andrea Hirata, inget banget dulu dia sampai koleksi buku dari Laskar Pelangi sampai Maryamah Karvov, okey gue pinjem semua bukunya hehe. Semenjak perpisan kelas, kami belum bertegur wajah lagi...

Yuliani, perempuan yang tomboy namun baik hati, Oboy panggilannya.
Asep Kuswari, jago maen bola namun pas SMA dia pindah ke Lampung.
Charmin, anak pramuka yang berbadan bongsor.
Mustika, perempuan cantik sahabat Ayla yang berkacamata.
Melinda, salah satu yang tercantik di sekolah, dan inget banget pas SMP dia ngasih satu paket pngset dan gunting, dan masih ada loh hehe.
Mega, temen yang modis dan cantik namun rendah hati, inget banget dulu kita suka curhat, hehe lebih tepatnya dia yang curhat.
Cecep Wahyu, anak yang tinggi dan putih banget, bule di kelas kita. Inget juga. Di SMA nya bareng sama Asep dan Yana, dia jadi ketua Paskibra.
Kartiwi yang tinggi dan baik, Firgiani yang memiliki suara menggelegar, Melda yang manis dan imut, Wiwi widia yang ketika SMA Menjadi ketua OSIS SMKN 1 Subang, Billy yang internet holic banget, bahkan saya mengenal Facebook dari dia dan Dea -___-
Febry yang terkenal anak salah satu guru kami pak Dodi. Yang kecil yang jago olahraga. heehe teman seperjuangan masuk SMA juga, dan berdomisili di Cicadas yang katanya kampung artis.
Devi Febriani yang selalu bareng mustika dan hayati terus, si kecil yang pinter.
Intan dan Yustia, dua anak yang kemana-mana selalu berdua.
Agung, anak yang ketika SMP begitu lucu dan SMA karena kami satu SMA bareng, menjadi pemuda yang di kejar para gadis -____- huah, salunya dia ga pernah sombong hehe
Faisal, si anak yang doyan diem di Perpustakaan. Inget banget dulu mereka maen band pas perpisahan, Faisal, Agung, Amar, Cecep dan satu lagi saya lupa..

Kelas A 

Arin, si kecil yang kalo ngomong suaranya lucu hehe
Nurtin yang suka bareng niken, kini niken tumbuh menjadi perempuan dewasa yang cantik, bukan Niken yang imut lagi heehe
Cicih, inget banget dulu pernah maen ke rumahnya dan disana dikasih makanan kenyang banget.
Daneti, si pinter yang rendah hati.
Dadan Fauzi, si kalem dari kelas A.
Ayu, Elva, Sadim, Ruli Ikhsan, Tika, Fitria, siapa lagi ??

Sebenarnya masih banyak teman-teman SMP kala itu, namun yang saya temukan hanya tulisan teman-teman yang diatas. Masing-masing individu mempunyai keunikan masing-masing yang memberikan kesan tersendiri untuk setiap orang yang mengenalnya. Karena begitu Kuasanya Allah Swt, menciptakan makhluk-Nya dengan segala perbedaannya, mebuatnya kita saling melengkapi dan mehami setiap keunikan itu, melengkapinya hingga menjadi bersinar.

Dan Wali Kelas kala SMP  yang selalu membuat mentari itu menyadari akan sinarnya, Pa Asep Hikmat guru Fisika yang selalu Cool, Bu Rifka guru agama yang dulu pas jadi wali kelas pas lagi hamil, dan Bu Titin .. eh iya kan ? serta guru-guru lainnya..

Hanya senyum dan kenangan-kenangan saat itu yang muncul ketika lembar demi lembar tulisan itu saya baca dan lihat kembali. Bagaimana kala itu bisa begitu berharga saat ini. Bagaimana ketika masa SMP itu juga menyimpan cerita lain, yang memberi warna dna goresan dalam kertas kehidupan itu. Dan, semoga dengan tulisna ini juga dapat menjadi jembatan ketika kalian membacanya, jembatan untuk kita kembali berkumpul. Meski tak sama kala itu, namun kita dapat menulis kenangan lainnya.

__ Kelas A SMP Negeri 1 Binong lulusan tahun 2009 __