Sunday, September 13, 2015

Chapter 2 #KKNStory Mereka Menyebut Kami KKN Saleh Shalehahs

Mahasiswa tingkat akhir, mahasiswa semester 7, mahasiswa umur 20-an, iya saat ini banyak sebutan untuk line 94 kebanyakan yang baru saja melaksanakan salah stau tri dharma perguruan tinggi, Pengabdian Masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia, serentak dilaksanaIya, sudah sejak semester 4 di kampus telah dibentuk kelompok KKN. Dosen dengan leluasa memberikan kebebasan kepada kami para mahasiswa untuk memilih kelompok KKN.

Kelompok yang akan berbagi rumah, kelompok yang akan berbagi pengalaman, kelompok yang akan berbagi cerita selama lebih dari 40 hari. Takdir, apakah terlalu lebay menyebutnya takdir ? iya lebay. Setelah satu dua hal, tiga empat perkara, dan lima enam sesuatu akhirnya Allah swt menempatkan kami dalam satu lingkaran, menempatkan aku dalam salah satu lingkaran itu, Saleh Shalehah’s.kan sekitar bulan Juni-Agutsus 2015, dan kebetulan bulan-bulan itu adalah bulan Ramadhan.

Apakah ada yang penasaran kenapa kami menyebut kelompok KKN Saleh Shalehah’s ?

Apakah alasan dibalik nama itu?

Salehudin A-Ayubi adalah ketua kelompok KKN kami, pria satu-satunya dikelompok kami. Iya satu-satunya diantara 8 lainnya perempuan yang unik-unik. Maka terbentuklah nama Saleh Shalehah’s untuk kelompok kami. Eh, bukan kelompok namun Keluarga Besar Saleh Shalehah’s.

Dipersatukan di Saleh Shalehah’s dengan masing-masing keunikan tersendiri. Terpisahkan selama dua semester, kini kami dipersatukan kembali dalam KKN ini. Iya, banyak cerita yang kami rajut, iya banyak cerita yang akan segera menghiasi tinta kertas kehiduan kami kedepannya dalam kegiatan KKN.
KKN Saleh dan Shalehahs

Berikut sedikit profil singkat anggota KKNSS, sebenarnya nanti ada chapter tersendiri mengenai anggota, namun saya akan mereviewnya sedikit untuk perkenalan.

Salehuian Alayubi

Ketua kelompok yang hobi maen game gatric dan suka banget makan mie instan malem-malem, ketua kelompok yang hobinya downhill kalo naik motor. Ketua yang gampang takut, namun suka ngeberani-beranikan diri. Hhm, sudah kuduga, Ya Salaaaam, Ulalala. Semmua kata-katanya menjadi treding topik selama KKN berlangsung. Nama KKN adalah Kangkang.

Eka Diani

Darkwomen seperti Kai di EXO yang memiliki kulit paling gelap diantara kita, namun menjadi center di EXO. Begitupun Eka, menjadi salah satu anggota yang menggerakan setiap program kerja KKN. Salah satu moodmakker di posko KKN, yang ada skandal dengan ----- sebut saja Benjo. Nama KKN adalah Kelenting Hitam.



Fika Fitria Mustika
Hobby selfy pasti akan ada fotonya disetiap kamera, pinter masak apalagi sambel terasi buatannya yang enak. Salah satu agenda langganan dia ketika KKN adalah kebiasaanya mendengarkan Radio Trend FM, dangdut, koplo dan pop adalah soundtrack KKN kami setiap harinya. Nama KKN adalah Kelenting Biru.

Reni Resti Amelia
Paling Random namun juga paling ukhti, pernah menjadi imam di mushola samping posko untuk taraweh. Paling gak bisa di tebak namun selalu membuat kita ingin menebaknya. Jago banget ngecat pake pilok, sampai-sampai tangganya penuh dengan pilok ia juga bangga. Nama KKN adalah Kelenting Ungu.

Ria Dewi Saptini
Salah satu darkwomen juga di KKN, mungkin karena ia suka makan susu coklat, jadi ia termasuk geng item. Salah satu masakan andalannya adalah sayur asem yang emang asem khas dia. Kalo udah masalah proker pasti ia akan berkerja dengan kerja keras, bahkan PT MSS pun dihadangnya. Motor satria? Ia bisa menajalankannya, meski agak waspada. Nama KKN adalah Kelenting Abu.

Atin Mulyatin
Berhasil moveon ketika KKN, dan insya Allah juga katanya dapat jodoh melalui kegiatan KKN. Karena sikapnya yang sunda banget, jadi ia salah satu member yang dekat sama warga karena kesundaanya itu nyampe warga banyak yang hapal sama dia. Oh iya, dia punya kembaran nama di IPB yang lagi KKN juga di Desa Sukamulya.  Salah satu skill KKN nya adalah memasak nasi. Nama KKN adalah Kelenting Pink.

Ruliana Rahayu Ningsih
Kami biasa memanggilnya dengan sebutan Umi, mungkin karena dari beberapa sisi ia terlihat seperti miniatur Ibu kami di KKN. Hobby nya adalah ngasih uang di pagi hari, untuk belanja keperluan posko, dan apling banyak juga pegang uang hhehe Ibu bendahara kita juga. Paling sedikit kalo makan, namun paling rajin masaknya. Nama KKN adalah Kelenting Orange.

Reni Nurhayati
Soulmate nya Kak Ros, deket banget sama nenek yang satu itu, sekilas mirip dengan cucunya mungkin. Salah satu member yang paling sleeping beauty, karena ia berfikir proker tersebut sangat penting dan tidak bisa di ganggu gugat. Eem, katanya insya Allah ada jodohnya di tempat KKN yang tak bisa disebutkan disini. Nama KKN adalah Kelenting Hijau.

Isnaeni mubarokah
Itu adalah nama Saya, ini adalah Saya, Nama Saya adalah Isnaeni. Saya adalah member terakhir yang masuk dengan tanpa diduga namun akhirnya menjadi member KKNSS. EXO adalah sesuatu yang tak dapat dilepaskan saat KKN, dan sinyal adalah hal yang saya cari ketika KKN. Nama KKN saya adalah Kelenting Merah.

Inilah sedikit profil member KKN SS, sejuta asa telah tergambar dalam bingkai kekeluargaan. Seperti apa? Be There~


 

Tuesday, September 8, 2015

Chapter 1 #KKNStory Sukamulya Desa yang Mempesona

Semester 7 sudah mulai dijalani dengan langkah yang santai namun menyimpan sejuta ketertarikannya dunia mahasiswa tingkat akhir. Bukan hanya jadwal kuliah yang hanya tiga hari, namun Proposal Penelitian di akhir semester juga telah menanti dengan senyuman terbaiknya. Namun, bayang-bayang selama KKN (Kuliah Kerja Nyata) beberapa waktu lalu masih menjadi pengalaman hangat yang menyimpan ceritanya tersendiri yang sayang untuk terlewatkan saya tulis.
VIew Landscape

Sawah di Desa Sukamulya
Sebuah dusun bernama Cikandang yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta. Sebuah desa wisata yang dikelilingi oleh Gunung Parang, Gunung Bongkok, dan gunung lainnya. Sebuah desa yang terdapat sebuah PT MSS yang menggali potensi alam desa tersebut, PT besar yang mengesplore kekayaan alam desa tersebut. Sebuah desa yang dikelilingi oleh warganya yang ramah tamah. Sebuah desa paling ujung di daerah Purwakarta. Iya, sebuah desa yang memberikan warna tersendiri utuk kami. Lokasi untuk mencapai desa ini dapat ditempuh sekitar 2-3 jam perjalanan dari Kabupaten Kota Purwakarta, menuju arah Plered kemudian menuju desa ini tidak ada angkutan umum seperti angkota atau Bus, namun hanya bisa ditempuh dengan kendaran seperti kijang yang disewakan menjadi angkutan umum. Jalan yang dilewati sudah bagus dengan aspal, meski memang banyak debu dan asap karena area jalan dan lokasi desa di sekitar PT Pertambangan. Namun, mendekati Kampung Cikandang disuguhi pemandangan alam yang indah, dikelilingi pesona khas daerah pegunungan dan pedesaan. Perjalanan yang ditempuh pun cukup membuat anda terpesona dengan suasana jalan yang berkelok dan naik turun. 

Gunung Bongkok dari Samping Posko
Sukamulya adalah desa yang memiliki banyak potensi alam yang sangat memikat, bukan hanya wisata alam Gunung Bongkok dan Parangnya, namun juga eksetika warga dan lainnya membuat orang-orang betah untuk berada di Sukamulya. Namun satu hal tentang Desa ini, tepatnya kampung Cikandang, kampung yang telah menjadi saksi akan pengalaman berharga yang didapat selama lebih dari satu bulan lamanya. 

Setiap paginya di depan Posko KKN kami telah disuguhi dengan udara yang sejuk, aroma khas pegunungan menyapa kami setiap harinya. Panorama Gunung Parang dan Bongkok menjadi view langganan yang menemani di samping jendela Posko. Teriakan dan cawa tawa anak akan selalu menghangatkan jalanan pagi di sekitaran Posko kami, anak-anak yang mengekspresikan rasa penasarannya yang selalu memandangi posko kami setiap paginya. Iya, di Kampung Cikandang ini sejuta cerita akan terukir antara kami, warga dan juga alam yang mempesona.
Sunrise ketika Naik ke Puncak Gunung Bongkok
Oh iya, satu hal yang membuat saya sedikit belum bisa beradaptasi adalah tentang keberadaan jaringan handphone yang sangat minim sekali. Mungkin karena kampung Cikandang dikelilingi Gunung, membuat sinyak terpentak kembali hingga susah terakses. Begitulah, keistimewaan Cikandang yang masih menyiman keasriannya. 

Monday, April 20, 2015

Tari Pendidikan Merpati

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan yang mengharuskan calon gurunya multitalenta, calon guru SD yang harus menguasai semua mata pelajaran, calon guru SD yang harus membangun pondasi awal pada peserta didiknya, calon guru SD yang senantiasa belajar pemahaman karakter peserta didiknya. Selain memperdalam mata pelajaran akademik, guru SD juga dituntut senantiasa kreatif dalam menyajikan suatu pembelajaran kepada peserta didik. 

Salah satunya adalah, kegiatan kesenian yang senantiasa tak lepas dari pembelajaran di SD dengan Learning by Doing dan Learning by Example, iya dalam konteks anak SD, guru sebagai figur dan teladan yang memberikan contoh kepada mereka dalam bersikap dan bertidak. Dari itulah, menjadi guru teladan dan berwibawa bukan berarti keras dan kaku, namun juga dapat dengan cara menyenangkan menjadikan murid sebagai anak didik dan sahabat, bukan menjadikan mereka seperti robot yang bergerak.

Salah satu ilmu yang di dapat adalah dalam mata kuliah Pendidikan Seni Tari SD, bagaimana didalamnya mengharuskan seorang calon guru SD mampu bersikap kreatif dalam pembelajaran di SD. Bukan hanya seni, namun dalam setiap pembelajaran yang disuguhkan pada peserta didik senantiasa kreatif agar mampu memberikan minta dan motivasi peserta didik dalam belajar.Dalam Pagelaran tari ini, mahasiswa sebagai calon guru SD berproses bersama, bekerja sama, dan bertukar ilmu unuk menghasilkan sebuah pertujukan, dalam hal ini seni tari. 

"Bukan hasil, namun proses yang utama. Berproses dengan hati, maka hasil akan mengikuti" Tutur Dosen pembimbing Tari kami, Bu Hayani Wulandari (dosen UPI). Iya. Ini adalah proses kami untuk UTS, masih ada proses lainnya, masih ada kerja keras lainnya, amsih ada kebersamaan kami lainnya yang harus di lewati demi sebuah karya optimal, bukan hanya karya namun pengalaman istimewa. [Menuju UAS, Pagelaran]

Masih teringat ke 10 member Merpati yang senantiasa bekerja sama, diawali dengan pertemuan member yang belum dekat (pemilihan member secara acak) kemudian menjadi saling mengenal, menegrti, kemudian memahami. Pertemuan yang membuat ikatan baru, bukan hanya Fatner dalam berkarya namun juga keluarga kecil Merpati.

Konsep, berfikir, kemudian berkarya. Sketsa kostum itu perlahan berbentuk menjadi sebuah kostum indah nan unik, iya rasa bangga karena bersama kita membuatnya. Gerakan anah itu perlahan menjadi sebuah gerakan cantik nan unik sang merpati yang menegpakan sayapnya untuk terbang meraih mimpi. Serta goresan wajah itu kini membentuk garis-garis senyum para member.

Kami memang buakn orang pangung, kami justru demam pangung. Namun kami menikamtinya, menikmati kebersamaan itu, menikmati setiap proses yang manghasilkan karya nyata itu. Iya, terimakasih telah memberikan kesempatan pada kami, terimakasih telah menyatukan kami __Bu Wulan__

Berikut ini adalah hasil karya kostum teman-teman saya ketika UTS pagelaran tari dan dalam Karnaval TCA UPI 2015. Bagaimana calon-calon pendidik ini mengekspresikan segenap jiwanya untuk berkreasi dalam sebuah karya. Bukan berarti kami anak seni, namun kami sennatiasa berusaha untuk menjadikan segala sesuatunya itu menjadi sebuah karya seni. PGSD Berkreasi.

Kostum dan Make-up Tari Merpati 





Menggunakan barang-barang sederhana dan yang ada di sekitar kita sebagai media pembuatan kostum tari Pendidikan, selain menghemat biaya penyewaan kostum, langkah ini juga sebagai sarana lebih mendekatkan antar kelompok tari dalam bekerja sama dalam membuat kostum tari dengan karya sendiri.

Seperti misalnya, mahkota tari dengan menggunakan kardus bekas yang dibalut dengan bulu kemoceng dan bulu ayam. Atau kuku-kuku yang dibuat sederhana dengan penggunaan kertas emas, begitupun dengan rok tari yang menggunakan bahan karung bekas beras, ekor yang terbuat dari tali rapia dan juga make-up yang mencerminkan karakter tari yang kita pertunjukan. Kreatif namun tetap istimewa. 
Tari Pendidikan Merpati

Selain dari Tari merpati, masih banyak lagi 13 karya lainnya yang begitu kreatif dan inofatif, karya-karya calon pendidik bangsa. Karya-karya mahasiswa calon guru, katanya.

Tari Pendidikan Rambutan


Tari Pendidikan Ayam


Tari Pendidikan Zebra
Tari Pendidikan Pohon Pisang | Pohon Jati | Gajah

Namun dibalik itu, kami setip kelompoknya menyimpan sejuta cerita didalamnya. Bagaimana, 10 membe rmerpati itu memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing. Setiap membernya bak pelangi yang indah dengan warnanya sendiri.

Desy Nursaadah, mengingatkanku pada Suho sang leader EXO yang selalu sabar mengurusi 9 bayi wolfnya yang nakal, Namun disini, Cocip (panggilan Desy) sabar membimbing kami ke 9 bayi merpati yang cute. Ia yang selalu bekerja lebih keras dalam mencari gerakan, dan memikirkan kostum kami. Iya.

Syifa Medwi, sentral of Merpati, yang mengingatkanku pada sosok Kai EXO, central yang memang selalu menjadi penengah dianatara kami, central yang selalu total dalam berkarya, senantiasa memberikan senyum terindahnya saat para member merpati lelah latihan.

Rulina Sitanggang, si gendut yang gamau dibilang gendut karena memang tidak gendut. Merpati yang suka negbuli penulis, merpati yang katanya punya gigi susu, merpati seperti Tao EXO, berpenampilan memang kelihatan menakutkan namun ketika bersikap begitu konyol.

Ade Fiana, Baekhyun EXO mungkin gambarannya, bagaimana ia mampu membuat suasana rame ketika latihan, ia dengan tingkah "gila" nya, merpati yang selalu bersikap konyol kapanpun. Namun kadang mudi ketika latihan, tetapi selalu berkontribusi demi kemajuan merpati.

Afifah Rahmawati, Lay EXO, iya ia terbang bak merpati dengan caranya sendiri, ia berkreasi dengan jalan pikirannya sendiri, namun karyanya itu senantiasa memberikan warna indah pada setiap member, entah itu mahkota bulunya atau bahkan make-up, apapun yang lakuakan akan indah ketika di tangannya, namun aneh ketika kita melakukannya.

Anisa Adinda, Hahaha sang Maknae Sehun EXO kayaknya cocok unuk dia, maknae palsu yang senantiasa menjadi topik pembulian yang hangat bagi anggota lain, tingkahnya yang aneh senantiasa memberikan bumbu tersendiri saat latihan merpati.

Wulandari Robiah, D.O EXO, iya pendiem, jarang ngomong, cool, namun ketika performa di panggung menampilkan hasil yang luarbiasa. Bagaimana diamnya itu mampu memeberikan kesan nyaman kepada merpati lainnya yang memang doyan ngobrol.

Ayus Fitriani, Xiumin EXO sang oldest yang berwajah baby face, memang Xiumin. Ayus yang kadang telat dengan kesibukannya, namun senantiasa memberikan kemampuannya yang optimal bagi merpati. Iya, Ayus yang cedera saat merpati menegndarai motornya ketika menjelang UTS.

Dewi, Chen EXO, namun tidak bagus ketika bernyanyi seperti Chen EXO, hehe. Namun, dewi yang selalu dalam diamnya mampu membuli sang maknae Anisa dengan begitu luar biasa, dewi yang meluangkan wkatunya untuk merpati meninggalkan mudiknya, dewi yang memberikan Rambutan istimewa saat latihan.

And, Isnaeni Mubarokah, pokoknya penulis ingin dianalogikan Chanyeol EXO, bagaimana penulis berharap senantiasa menajdi vitamin dan happy virus bagi para member Merpati lainnya. Chanyeol yang kadnag konyol, sama halnya dengan penulis yang senantaisa dengan kekonyolannya membuat para member Merpati geram dengan tingkahnya, namun senantaisa bersyukur menjadi bagian dalam Merpati.

Berikut beberapa hal yang terjadi saat latihan, 
- Tiada latihan tanpa makanan dan minuman berikut!

Seblak Ceker
Source : Google

Pop Ice Bubble
Source : Google
Pisang Manis
Source : Google
Es Pisang Coklat
Source : Google


- Memutar lagu EXO - Growl

Mereka berkarya dengan caranya sendiri, seperti kami yang berkarya dengan cara kami, kami yang berkarya untuk bangsa melalui ini.


Monday, March 23, 2015

10 Jenis-jenis/Tipe-tipe Mahasiswa saat Belajar di Kelas

Sudut Favorit, 20 menuju 21 Maret 2015

Berdasarkan pengalaman sebagai mahasiswa tingkat tiga, akhirnya muncul sebuah gagasan untuk menorehkannya melalui karya tulisan ini. Hanya sebuah pemikiran dan pendapat penulis tentang pengamatannya.

1.      Tipe Mahasiswa Rajin
Dimana tipe ini adalah mahasiswa yang memang berdedikasi untuk belajar, waktu dan kegiatannya ia peruntukan untuk belajar. Datang ke kelas paling awal, mengerjakan tugas dengan tepat waktu, duduk di depan, aktif saat diskusi, memperhatikan dosen saat menjelaskan, bertanya dan menjawab pertanyaan dosen. Buku-buku mata kuliah ia koleksi, tulisan dosen ia salin pada bindernya, laptopnya hanya di isi dengan tugas-tugas. Saat di kelas pun ia fokus untuk belajar, saat dosen tak masuk maka ia akan mengerjakan tugas dan belajar secara maksimal.

2.      Tipe Mahasiswa “Terlihat Rajin”
Datang awal ke kelas, bukan untuk belajar sebelum dosen datang, namun ia memanfaatkan wifi kampus untuk browsing dan internetan. Duduk di depan, lebih tepatnya karena tidak kebagian duduk di belakang, jadi ia terpaksa duduk di depan kelas. Membuka laptop, bukan untuk mengketik materi, namun ia browsing dan membuka media sosial saat perkuliahan berlangsung, bahkan kadang kala jari jemarinya membuka Youtube. Menulis di binder, bukan menulis meteri perkuliahan, namun ia menulis tulisan aneh-aneh tentang perasannya, bahkan ia menulis “lapar” pada bindernya. Membuka buku pelajaran, hanya membukanya sebagai penghalang ia membuka Handphone nya. Terlihat rajin memang.
                        

3.      Tipe Aktivis Kampus
Saking sibuknya dengan kegiatan untuk halayak banyak, ia memberikan kemampuannya untuk kepentingan publik. Aktivis kampus yang mengurusi kepentingan orang lain. Saat perkuliahan di kelas biasanya akan sibuk dengan laptopnya, entah itu untuk membuat proposal kegiatan, surat organisasi, desain famplet dan banner, atau bahkan sibuk membuat artikel berita dan media lain tenang aktivisnya. Tipe ini juga biasanya, akan sesekali ijin keluar pada dosen utuk kepentingan aktivisnya, entah itu untuk meminta tanda tangan direktur atau bahkan rapat. Biasanya juga datang telat ke kelas karena kegiatannya, atau rapat dan diskusi. Dedikasi yang tinggi untuk umum memang.

4.      Tipe Biasa
Seperti mahasiswa biasanya, di  kelas saat perkuliahan juga biasa saja. Belajar biasa, ijin biasa, atau kegiatan biasanya.

5.      Tipe Asal Hadir
Iya, hadir di kelas dalam perkuliahan hanya untuk mengisi absen dan monitoring kuliah. Biasanya ia akan fokus berlajar di awal, dan sisanya tidak fokus. Mengerjakan tugas biasa saja, asal tugas terlaksana, di kelas tidak aktif, tidak terlalu muncul namun selalu hadir di kelas. Sering kali ia lebih sering sibuk dengan Handphone dan laptopnya dari pada fokus saat perkuliahan. Dan ia juga mengikuti setiap keputusan yang dibuat kelas, tanpa memberikan argumen lain.

6.      Tipe Rame
Iya, tipe ini adalah moodmakker kelas yang bisa membuat kelas rame. Biasanya ia akan aktif di kelas, saat guru menjelaskan ia aktif, dan bahkan mengeluarkan celetukan dan becandaan yang membuat kelas gempar dan tertawa saat perkulihan.

7.      Tipe Mengobrol
Tipe yang suka berngobrol dengan mahasiswa lain, membahas obrolan apapun dengan yang lain saat perkuliahan yang memang bisa untuk mengobrol. Entah itu curhatan, cerita atau bahkan info terkini menjadi topik pembicarannya.

8.      Tipe Numpang Tidur
Biasanya ketika tidak ada dosen masuk ke kelas, ia akan memanfaatkannya untuk tidur di kelas. Bahkan saat ada perkuliahan yang lengah ia akan tidur di kelas, biasanya ia duduk di pojok kelas.

9.      Tipe Kritis dan Aktif
Selalu muncul di kelas, entah itu ia sebagai apapun. Aktif dalam pembelajaran di kelas, aktif dalam kemajuan dan kegiatan kelas. Serta selalu mampu memberikan ide dan gagasan untuk kelasnya. Ia juga mau ketika membantu memasang proyektor atau bahkan rajin membersihkan kelas, atau kegiatan yang memebuatnya aktif.

10.  Tipe Mahasiswa Lama
Biasanya ia cuti karena sesuatu hal, atau ia tidak lulus salah satu mata kuliah. Sehingga ia ikut mata kuliah untuk kontrak ulang mengikuti adik tingkantnya di kelas yang sama. Terlihat lebih serius, dan ketika ada becandaan di kelas tidak akan berpengaruh padanya.

Tuesday, February 24, 2015

Jilbab Syar'I, Yuk!

Koridor Kelas, 24 Februari 2015

Bismillah ...

Berjilbab Syar'i, yuk! Itulah mungkin, kata ajakan yang kita utarakan pada saudara-saudara kita sesama muslim. Mengajaknya dengan cara yang bersahabat, memberinya senyuman terindah akan keuntungan akan jibab syar'i itu, menepuk pundaknya ketika ia mulai memahaminya, serta menemaninya ketika ia telah melaksanakannya. Iya, mengajak dengan menjadi sahabatnya, mengajak dengan bersahabat, bukan mngajak dengan menghakiminya. Iya, berproseslah maka kau akan menemukan hasilnya.

Lalu kenapa kita harus berjilbab atau berkrudung Syar'i ? bukankah krudung biasa sudah cukup ? baiklah. Alangkah lebih baik ketika kita menjalankannya secara menyeluruh bukan, dengan mengetahui sumber perintah-Nya, maka kita akan menyadari kenapa sesuatu itu diperintahkan, berarti sesuatu itu memang baik untuk dilaksanakan. Iya, memperbaiki menjadi lebih baik dari yang baik. Iya, pribadi ini pun sedang belajar untuk membentuk karakter seorang muslimah yang sesuai perintahnya. Belajar dari saat ini, segera laksankan perubahan itu. Kalo tidak sekarang, mau kapan lagi!.

#GrapeElfosa #PGSD #UPI

Tiga Serangkai #SelasaSyar'i


QS. Al-A’raf: 26, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”


Bahkan perintah itu sudah jelas tertera dalam kitab kebanggan kita sebagai seorang Muslim, Al-Quran. Lalu apa lagi yang saat ini sedang kita bimbangkan. Menunggu pribadi ini menjadi lebih baik, baru menjalankan perintah kedua ayat diatas ?. Tidak, ketika memahami itu telah didapat, maka segeralah memulainya, karena hidayah itu tak akan turun dengan sendirinya bukan, hidayah itu muncul ketika kita menjempunya. Iya, sama halnya dengan Jodoh #Eh.

#SavePalestine #GrapeElfosa #SelasaSyar'i
Senang rasanya, di kampus yang religius ini terasa berbeda dari pagi biasananya. Terlihat mahasiswi menggunakan hijab Syar'i, iya senang rasanya bisa bersama saudari-saudari seiman. Senang rasanya bisa berbagi asa dan canda bersma mereka. Iya, syurga itu luas, masri kita cari teman syurga itu. Akupun, bukan seorang pribadi yang sempurna. Aku hanyalah pribadi yang sedang memperbaiki bersama mereka, mereka orang-orang yang mengjak menjadi lebih baik, mengingatkan ketika Futur, memeluk ketika lelah, menepuk pundak ketika saat itu berhasil, dan mereka yang ikut bersedih ketika air mata itu mengalir. Mereka saudari-saudari muslim itu.

#Grape_Elfosa #LOKKASI #HijabSyar'i

Monday, February 23, 2015

Melalui KMD, Pramuka kini di Hati.


Resimen Armed Purwakarta, 20-22 Februari 2015


Kursus Mahir Dasar (KMD) yang merupakan salah satu kegiatan pendidikan non formal sebagai pra syarat untuk menjadi seorang pembina pramuka. Iya, Pramuka. 

Sejak SD sudah terbiasa mungkin dengan seragam coklat yang selalu dipakai pada hari sabtu, sebuah seragam berlambang Tunas Kelapa dan Kitri, dan sebuah eksul yang begitu melekat saat SD. Boden Powel, sesorang penggagasnya.

Sejak SD tak pernah ada kegiatan rutin untuk mengikuti kegiatan Pramuka, bahkan saat ada kegiatan Jambore SD kala itu hanya berlatih sekedarnya ketika akan ada kegiatan, tidak melakukan kegiatan rutin. Hingga akhirnya, saat kegiatan Jambore berlangsung, sudah jelas membuat saya dan lainnya saat itu kewalahan karena kegiatan pramuka kala itu tampang asing untuk kami. Namun terasa menyenangkan untuk ukuran anak SD saat itu, bagi kami. Dari sana mungkin, membentuk pribadi saya yang kurang tertarik dengan namanya Pramuka.
Menginjak SMP dan SMA, kegiatan Pramuka selalu ada setiap tahunnya. Namun rasa minat dan tertarik itu masih belum muncul pada pribadi ini. Bahkan Morse dan Smaphore tampak begitu menakutkan buat pribadi kala itu. Hanya mengikuti kegiatannya karena keharusan saat sekolah, belum timbulnya minat membuat Pramuka hanya sebagai kegiatan yang saya lakukan biasa saja tanpa ada rasa lebih di dalamnya. Dan hati ini malah terpaut dengan kegiatan Pecinta Alam, yang secara kegiatan sebenarnya tak jauh berbeda dengan Pramuka. Iya, melarikan diri dari sesuatu yang tidak saya kuasai, menuju sesuatu yang saya suakai.

Mahasiswa, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Iya, sebagai calon guru SD yang didalamnya terdapat Eksul wajib bernama Pramuka yang membuat saya kembali harus bertemu dengannya lagi. Selama dua semester setiap minggunya harus bertemu dan belajar lebih dekat dengan Pramuka. Namun selama dua semester itu masih belum menemukan bakat saya di dalamnya, yang muncul justru rasa minder dan kurang percaya diri ketika minat itu hadir, rasa yang muncul karena melihat teman-teman begitu mahir dan cekatan dalam melakukan setiap kegiatan dan materi membuat minat unuk berpramuka kembali menciut. Iya, setelah dua semester berlangsung membuat minat itu ku urungkan kembali untuk memperdalam Pramuka saat itu.

Tahun 2015 hadir, kini semester 6 sudah berjalan kegiatan KKN sudah di depan mata. Namun ada hal yang baru, ada sebuah kegiatan bernama KMD (Kursus Mahir Dasar), kegiatan yang didalamnya ada sebuah kata bernama Pramuka. Entah apa, ada rasa yang mendorong untuk mengikutinya, rasa penasaran dan minat besar yang muncul secara bersamaan, rasa dan pemikiran yang berbeda pada Pramuka seperti sebelumnya. Dan akhirnya, diri ini mendaftarkan diri untuk mengikutinya.

Namun ...
Ternyata, rasa ketidakpercayaan diri itu hilang seketika. Ketakutan akan materi Pramuka itu hilang seketika. Entah dari mana asalnya, rasa cinta itu muncul secara perlahan. Rasa penasaran dan cinta itu seketika tumbuh, Pramuka masuk secara serentak pada salah satu ruang di hati, memberikan minat tersendiri pada pribadi yang haus akan ilmu dan pengalaman. KMD menghilangkan dan mengahpus semua pikiran takut dan apatis pada Pramuka, menghilangkan rasa trauma didalamnya, menggantinya dengan keinginan untuk mempelajarinya secara mendalam.


Iya, mengerti kenapa beberapa sahabat di kelas begitu mencintai sesuatu bernama Pramuka. Iya, kini pribadi ini juga telah mengenalnya, dan rasa yang sama seperti yang mereka rasakan pada Pramuka juga telah tumbuh. Dengan mengenalnya, cinta itu hadir.


Mengikuti jejak Boden Powel, menelusurinya hingga melukis senyum di relung hati. Membuat pribadi menjadi sesoarang yang sadar, bahwa diri ini tak tahu apa-apa, bahwa diri ini belum berguna buat mereka, bahwa diri ini kurang memahi arti sebuah Pramuka. Iya, hingga dengan lantang Aku bangga menjadi bagian dari Pramuka.
 
Dan, sedikit cerita tentang KMD.
Satu hal yang saya garis bawahi yaitu dengan kegiatan ini saya merasakan beberapa hal yang belum saya pahami sebelumnya. Iya, belajar untuk memahami orang lain, belajar untuk berani keluar dari zona aman dan nyaman untuk mendapatkan pengalaman baru, serta belajar melihat orang dari sisi yang baru serta sisi lain dirinya. Dan yang lebih penting, belajar untuk mencintai sesuatu yang tampak asing buat kita. Pramuka.

Mendapatkan keluarga baru, mempunyai sahabat baru, iya. Dengan kampus yang sama, bertatap muka di gedung yang sama, namun tak menjamin mengenal sesama, mengethui belum berarti mengenalnya. Dari KMD ini saya dipertemukan dengan mereka, orang-orang lama yang ada sekitar saya, namun baru saya menegnal mereka lebih dekat, memahaminya dari sisi yang lain. Mereka yang juga telah memberikan pengalaman dan warna lain dalam kehidupan sebagai mahasiswa. Iya, mereka.

Hanya ingin mengucapkan terimakasih dan rasa syukur karena telah menjadi bagian dari mereka, menjadi line kelompok bersama mereka, menjadi salah satu warna dalam pelangi itu, menjadi bagian dari keluaga saat KMD itu, iya terimakasih telah ada didalamnya.

Dan, maafkan diri ini yang tak sempurna didalamnya..





*** Sepucuk asa bersama Kelompok Imam Bonjol dan Tenda Kelompok 3 #KMD #Pramuka