Bismillah..
Cikubang Wanayasa, Sabtu 29 November 2014di Villa Peradaban Mesjid Aqobah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh..
Oleh : Bapak Asep Sopian, M.Pd
Dari Abu Amroh Sufyan bin Abdillah ra berkata : "Ya Rasulallah,katakan kepadaku satu kata saja yang aku tidak akan bertanya kepada siapapun selain engkau ! Jawab Rasul SAW : Katakan , aku beriman kepada Allah,lalu istiqomahlah". ( HR.Muslim )
Istiqomah berarti menjaga konsistensi, dalam hal ini cakupannya saat berdakwah dan amal ibadah.
Mengapa kita harus istiqomah ?
Mengapa kita harus istiqomah ?
Istiqomah harus dilakukan untuk memahami dlam tabiat dawah, dengan memahami hakikat dakwah, dan berbagai keutamaannya, seorang aktivis akan termotivasi untuk senantiasa berpartisipasi dan berkontribusi aktif di jalan dakwah. Dan berantusias untuk terus menjalankan amalan-amalan yang utama. Segala waktu, tenaga, dan potensi yang dimiliki semuanya dikerahkan untuk dakwah, dan segala peluang dan kesempatan dakwah segera disambutnya.
Tabiat jalan dakwah adalah jalan yang sukar, menanjak dan penuh duri. Penuh berbagai ujian dan cobaan.
Tirmidzi dan Imam lainnya meriwayatkan dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqash, aku bertanya "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ?" Nabi menjawab, "Para Nabi, kemudian orang-orang yang derajatnya di bawah mereka dan seterusnya." Ibtila' merupakan salah satu sunnatullah yang harus dihadapi manusia, terutama para aktivis dakwah. Begit mereka membenarkan yang haq, dan menyatakan komitmen untuk menegakkan yang haq dan menyeru untuk itu, ALlah akan menuntut bukti atas kebenaran ucapan itu.
Keutamaan istiqomah tertulis dalam Quran surat Al Ahqof ayat 13 dan 14 yaitu, "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan".
Mengapa kita tidak Istiqomah ?
Tirmidzi dan Imam lainnya meriwayatkan dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqash, aku bertanya "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ?" Nabi menjawab, "Para Nabi, kemudian orang-orang yang derajatnya di bawah mereka dan seterusnya." Ibtila' merupakan salah satu sunnatullah yang harus dihadapi manusia, terutama para aktivis dakwah. Begit mereka membenarkan yang haq, dan menyatakan komitmen untuk menegakkan yang haq dan menyeru untuk itu, ALlah akan menuntut bukti atas kebenaran ucapan itu.
Keutamaan istiqomah tertulis dalam Quran surat Al Ahqof ayat 13 dan 14 yaitu, "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan".
Mengapa kita tidak Istiqomah ?
- Kelelahan fisik semata
- Merasa cukup pahala
- Kondisi sangat nyaman
- Kondisi sangat berat
- Bertadabur, baik al Quran dan alam ciptaan-Nya menyajikan untuk kita tadaburi dan pelajari. Untuk merenungi nikmat-Nya yang tiada tara. Kapankan terakhir dirimu menatap langit ? merasakn desiran angin. Kapankan terakhir kita bersyukur akan nikmatnya yang begitu luas? kapankan terakhir kita merenungi kesalahan yang dilakukan?. "Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)". (QS: Ibrahim Ayat: 34)
- Menyadari usia dan amal kita, seperti tertera dala Quran surat al Araf ayat 34 bahwa "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya". Karena kematian tak menganal waktu, tempat dan siapa. Maka persiapkanlah dirimu untuk bertemu dengan sang Pencipta, karen ahidup ini singkat. Mengutif kata-kata teh Fifi Sri Ratu Afianti bahwa Hidup ini hanya sekali, maka hiduplah yang berarti.
- Memahami ciri istiqomah dalam ajaran islam.yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS: Ali Imran Ayat: 134.
- Beramal ibadah secara profesional, istiqomah sangat erat kaitannya dalam jalan dakwah karena "Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling berkelanjutan meski sedikit" (Al hadist) dari sini sudah jelas bahwa istioqmah lebih baik, daripada kita melakukan amal dengan semangat menggebu di awal namun melemah di akhir.
Kiat agar tetap istiqomah :
- Memahami dan mengamalkan dua kalimah syahadat
- Mengkaji Al Quran dengan Tadabur
- Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syariat
- Membaca kisah orang sholeh
- Memperbanyak doa pada Allah
- Bergaul dengan orang soleh
Apa yang terjadi ketika tidak di LDK ?
Lawan dari Istiqomah adalah Futur , maka apa yang harus dialkukan ketika futur itu hadir ? ya itu tadi, mengistiqomahakn amaliah yaumiyah dan di Ldk tentunya. Namun, fitrah manusia sesekali futur itu akan selalu ada,, namun kita harus mampu melewati futur itu. Bukan berdiam diri menikmati futur tersebut, Naudzubillah.
Seperti jargon Tutorial!
Cerdas, Ikhlas Istiqomah! Allahhu Akbar!
No comments:
Post a Comment