Thursday, December 18, 2014

Pameran Seni PGSD 2014

Purwakarta, 17 Desember 2014
Di Sekre BEM #Optimis

Bismillah..

Seni, aku adalah pribadi yang kurang memahami dan mampu mengerti seni. Namun satu hal, seni adalah segala aspek kehidupan, yang dapat bernilai indah dan buruk tergentung bagaimana setiap orang menilai, dan dari sudut pandang mana memaknainya. 
Hari ini, memasuki sebuah Aula di Kampus, berawal dari iseng, iya iseng. Namun kemudian berubah menjadi takjub dan bangga, bangga melihat karya adik-adik tingkat di kampus. Mereka yang terbiasa berlari dengan segala aktivitas dan tugas yang menumpuk. Mereka yang terbiasa aktiv di tengah kesibukan.
Hampir setiap hari selama satu semester ini melihat mereka berlatih, dan bahkan berinteraksi dengan kuas, cat, dan barang-barang yang mungkin di kalangan banyak orang tak pernah terpikir untuk membuat karya seni. Lelah, hanya melihat aktivitas mereka sejenak terasa lelah. Bagaimana mereka dengan jumlah waktu yang sama mampu mengatur diri, tetap aktiv dengan segudang organisasi, mampu memertahankan nilai kuliah, dan tetap menjadi mahasiswa yang kreatif dan mengoptimalkan potensi mereka. 
Ah, rasanya malu. Sebagai seorang kakak tingkat, kadang pernah terbersit rasa "lelah" dalam berorganisasi dan bahkan rasa "jenuh" dalam bertugas kuliah. Namun, mereka tanpa menegur langsung, namun mereka secara tidak langsung telah memberikan sebuh pelajaran akan kerja keras dan juga ikhlas dalam melakukan sesuatu. 

Senang dan bangga rasanya, melihat karya-karya indah yang terpajang di Aula itu. Karya yang mungkin kita anggap kecil, namun ternyata bermakna besar ketika kita mampu memahami karya itu. Karya yang mereka buat sepenuh hati, dan karya yang mereka persembahkan untuk membuat bangga almamater.
Jadi ingat, calon guru SD. Iyah, calon pendidik di Sekolah Dasar sebagai ujung tombak utama dalam sekolah formal. Bagaimana mampu memposisikan diri menjadi apapun, bahkan harus dituntut mempunyai keahlian dalam seni. Karena seni itu indah, akan lebih indah jika menyisipkan spiritual dalam seni itu. Belajar dari mereka. Satu hal, sesuatu akan terlihat lebih indah jika kita melihatnya lebih dekat, kau pun demikian.

Penasaran hasil karya tangan-tangan mungil itu :
Adakah karyamu disini ?



















Teruslah Berkarya, Aku pun ^^


Monday, December 1, 2014

Mabit LDK Fokus Salam | ISTIQOMAH

Bismillah..
Cikubang Wanayasa, Sabtu 29 November 2014
di Villa Peradaban Mesjid Aqobah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh..

Oleh : Bapak Asep Sopian, M.Pd

Dari Abu Amroh Sufyan bin Abdillah ra berkata : "Ya Rasulallah,katakan kepadaku satu kata saja yang aku tidak akan bertanya kepada siapapun selain engkau ! Jawab Rasul SAW : Katakan , aku beriman kepada Allah,lalu istiqomahlah". ( HR.Muslim )

Istiqomah berarti menjaga konsistensi, dalam hal ini cakupannya saat berdakwah dan amal ibadah.

Mengapa kita harus istiqomah ?
Istiqomah harus dilakukan untuk memahami dlam tabiat dawah, dengan memahami hakikat dakwah, dan berbagai keutamaannya, seorang aktivis akan termotivasi untuk senantiasa berpartisipasi dan berkontribusi aktif di jalan dakwah. Dan berantusias untuk terus menjalankan amalan-amalan yang utama. Segala waktu, tenaga, dan potensi yang dimiliki semuanya dikerahkan untuk dakwah, dan segala peluang dan kesempatan dakwah segera disambutnya. Tabiat jalan dakwah adalah jalan yang sukar, menanjak dan penuh duri. Penuh berbagai ujian dan cobaan.

Tirmidzi dan Imam lainnya meriwayatkan dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqash, aku bertanya "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ?" Nabi menjawab, "Para Nabi, kemudian orang-orang yang derajatnya di bawah mereka dan seterusnya." Ibtila' merupakan salah satu sunnatullah yang harus dihadapi manusia, terutama para aktivis dakwah. Begit mereka membenarkan yang haq, dan menyatakan komitmen untuk menegakkan yang haq dan menyeru untuk itu, ALlah akan menuntut bukti atas kebenaran ucapan itu.

Keutamaan istiqomah tertulis dalam Quran surat Al Ahqof ayat 13 dan 14 yaitu, "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan".

Mengapa kita tidak Istiqomah ?
  • Kelelahan fisik semata
  • Merasa cukup pahala
  • Kondisi sangat nyaman
  • Kondisi sangat berat
Bagaimana agar lebih istiqomah ?
  •  Bertadabur, baik al Quran dan alam ciptaan-Nya menyajikan untuk kita tadaburi dan pelajari. Untuk merenungi nikmat-Nya yang tiada tara. Kapankan terakhir dirimu menatap langit ? merasakn desiran angin. Kapankan terakhir kita bersyukur akan nikmatnya yang begitu luas? kapankan terakhir kita merenungi kesalahan yang dilakukan?. "Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)". (QS: Ibrahim Ayat: 34)  
  •  Menyadari usia dan amal kita, seperti tertera dala Quran surat al Araf ayat 34 bahwa "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya". Karena kematian tak menganal waktu, tempat dan siapa. Maka persiapkanlah dirimu untuk bertemu dengan sang Pencipta, karen ahidup ini singkat. Mengutif kata-kata teh Fifi Sri Ratu Afianti bahwa Hidup ini hanya sekali, maka hiduplah yang berarti. 
  • Memahami ciri istiqomah dalam ajaran islam.yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS: Ali Imran Ayat: 134.
  • Beramal ibadah secara profesional, istiqomah sangat erat kaitannya dalam jalan dakwah karena "Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling berkelanjutan meski sedikit" (Al hadist) dari sini sudah jelas bahwa istioqmah lebih baik, daripada kita melakukan amal dengan semangat menggebu di awal namun melemah di akhir.
Kiat agar tetap istiqomah :
  • Memahami dan mengamalkan dua kalimah syahadat
  • Mengkaji Al Quran dengan Tadabur
  • Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syariat
  • Membaca kisah orang sholeh
  • Memperbanyak doa pada Allah
  • Bergaul dengan orang soleh
Apa yang terjadi ketika tidak di LDK ?
Lawan dari Istiqomah adalah Futur , maka apa yang harus dialkukan ketika futur itu hadir ? ya itu tadi, mengistiqomahakn amaliah yaumiyah dan di Ldk tentunya.  Namun, fitrah manusia sesekali futur itu akan selalu ada,, namun kita harus mampu melewati futur itu. Bukan berdiam diri menikmati futur tersebut, Naudzubillah.
Seperti jargon Tutorial!
Cerdas, Ikhlas Istiqomah!  Allahhu Akbar!

Mabit LDK Fokus Salam | Bergerak Menebar Manfaat

Bismillah..
Cikubang, Wanayasa Sabtu 29 November 2014
di Villa Peradaban Mesjid AlL-Aqobah

Assalamaualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semoga iman kita saat ini tetap terjaga, semoga kita termasuk orang yang senantiasa memperbaiki pribadi menjadi lebih baik agar mendapat rahmat dari Allah swt.

Berikut ini adalah ilmu yang diperoleh saat Mabit kemarin, ilmu yang begitu luar biasa untuk teman-teman sang kader aktivis, untuk teman-teman yang hatinya telah tergugah tuk senantiasa merenungi dan memperbaki diri, untuk teman-teman yang ingin berubah, untuk teman-teman yang haus akan ilmu dan pencerahan. Karena jika itu kebaikan, maka ajaklah orang lain untuk melakukannya. Jika itu kebaikan, maka tak ada alasan untuk takut menyebarkannya. Ilmu selalu menuntut untuk disebarkan. Ia akan lebih dipahami saat disebarkan, ia akan lebih berguna jika disebarkan.

Jika Engkau ditanya “Dimana Allah?” Maka jawablah “Allah berada di atas langit, di atas ‘Arasy, di atas seluruh makhluk-Nya, dan ilmu-Nya menjangkau semua tempat ”, karena itulah jawaban yang tepat dan sesuai dengan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah. Karena dengan ilmu, maka segalanya nampak lebih jelas.

Dari Ustad. Arief P. Soekarno
"Bergerak Menebar Manfaat"

Seperti dalam sebuah hadis Hasan bahwa "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain" (HR Iman As Sujuti dan Al Bani).

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (Al Fusilat : 33)

Ayat ini menjelaskan mengenai keutamaan dalam dakwah. Dan bahkan dalam sebuah hadist menjelaskan bahwa tak ada yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah. Sungguh, kita termasuk orang yang beruntung ketika termasuk dalam barisan ini. 

"Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan dakwamu maka itu lebih bagimu dari pada Unta merah" (HR Bukhori Muslim Ahmad).
Lihatlah, betapa Allah begitu memuliakan orang-orang yang berjalan untuk membela agama-Nya. Sungguh, ketika semangat itu menurun maka ingatlah bahwa tujuan kita adalah hanya Allah swt semata.

"Sesungguhnya Allah memberi banyak kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni langit bumi, senut-semut di lubangnya, dan ikan di laut yang mendoakan orang yang menyebar kebaikan" (HR Muslim).

"Sungguh beruntung orang yang mati tapi kebaikannya tak turut mati. Dan sungguh celaka orang yang mati namun keburukannya tidak pula ikut mati"

“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.(At Taubah : 105)

Lalu tahapan apakah yang harus dilakukan dalam berdakwah itu, yaitu :
    Pertama Fahm, yakni yang kita perjuangkan adalah pemikiran islam yang bersih. Seperti yang kita ketahui, bahwa islam adalah agama yang menyeluruh, mencakup aspek kehidupan, dan Al Quran dan sunah adalah pedoman yang sempurna dalam mengarungi kehidupan.
    Maka ketika semuanya telah tercapai sebagai karakter pribadi muslim maka akan terbentuk suatu kesimpulan bahwa "Al Quran adalah Dustur kami, Rosul adalah Qudwah kami" ketika keduanya telah terpatri menjadi pedoman kita, maka salah satu tahapan dakwah Fahm telah terpenuhi.

    Kedua Ikhlas, yaitu segala sesuatunya hanya untuk mencari ridho Allah. Seperti tertulis dalam Quran suart Al Anam ayat 162-163 yaitu : "Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama ibrahim yang lurus. Dia (Ibrahim) ditak termasuk orang yang Musyrik. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)".

    Maka ketika ikhlas itu telah kita raih, hanya akan membuat kesimpulan bahwa Allah adalah Tujuan kami.

    Ketiga Amal, karena buah dari ilmu dan keikhlasan adalah amal.Seperti yang diketahui bahwa amal adalah segala sesuatu yang kita kerjakan dalam keihlasan dan ilmu, karena segala sesuatunya harus ada tuntunan dan petunjuk dari Al Quran dan apa yang Rosul contohkan. Menurut Syaikh Hasan Al-Banna, kepribadian Islam meliputi 10 aspek, sebagaimana berikut ini: 
    • Salim Al-Aqidah (bersihnya akidah). Setiap individu dituntut untuk memiliki kelurusan akidah yang hanya dapat mereka peroleh melalui pemahaman terhadap Al-qur’an & As-Sunnah. 
    • Shahih Al-Ibadah (lurusnya ibadah). Setiap individu dituntut untuk beribadah sesuai dengan tuntutan syariat. Pada dasarnya ibadah bukanlah hasil ijtihad seseorang karena ibadah tidak dapat diseimbangkan melalui penambahan, pengurangan, atau penyesuaian dengan kondisi dan kemajuan zaman. 
    • Mantin Al-Khuluq (kukuhnya akhlak). Setiap individu dituntut untuk memiliki ketangguhan akhlak sehingga mampu mengendalikan hawa nafsu dan syahwat. 
    • Qadir ‘ala Al-Kasb (mampu mencari penghidupan). Setiap individu dituntut untuk mampu menunjukkan potensi dan kreativitasnya dalam kebutuhan hidup. 
    • Mutsaqaf Al-Fikr (luas wawasan berpikirnya). Setiap individu dituntut untuk memiliki keluasan wawasan. Ia harus mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan wawasan. 
    • Qawiy Al-Jism (kuat fisiknya). Setiap individu dituntut untuk memiliki kekuatan fisik melalui sarana yang dipersiapkan Islam. 
    • Mujahid linafsih (pejuang diri sendiri). Setiap individu dituntut untuk memerangi hawa nafsunya dan mengukuhkan diri di atas hokum-hukum Allah melalui ibadah dan amal shaleh. Artinya, setiap pribadi dituntut untuk berjihad melawan bujuk rayu setan yang menjerumuskan manusia ke dalam kebathilan dan kejahatan. 
    • Munazham fi syu’unih (teratur urusannya). Setiap individu dituntut untuk mampu mengatur segala urusannya sesuai dengn aturan Islam. Pada dasarnya segala yang tidak teratur hanya akan berakhir pada kegagalan. 
    • Haris ‘ala Waqtih (memperhatikan waktunya). Setiap individu dituntut untuk mampu memelihara waktunya sehingga akan terhindar dari kelalaian. Setiap individu juga dituntut untuk mampu menghargai waktu orang lain sehingga tidak akan membiarkan orang lain melakukan kesia-siaan. 
    • Nafi’ li Ghairih (bermanfaat bagi orang lain). Setiap individu harus menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain.
    Keempat Jihad, yaitu adalah kewajiban hingga kiamat dengan pengingkaran dengan hati adalah tahapan jihad paling rendaah dan tahapan jihad paling tinggi yaitu untuk perang di jalan Allah. Karena tidaklah  dakwah hidup, kecuali dengan jihad. Dan diantara tahapan jihad, diantaranya adalah jihad dengan pena dan lisan, maka tak ada alasan kita tuk menebarkan benih-benih kebaikan diantara lingkungan kita. Setelah itu terbentuk, maka Jihad adalah Jalan kami. Selalu ada cara yang lebih sederhana dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Kebaikan tersebar melalui para pengembang dakwah. Mengalir lewat perkataan maupun perbuatan mereka.

    Kelima Tadhiyah, yaitu pengorbanan untuk meraih tujuan. Seperti dalam At Taubah ayat 111 bahwa Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

    "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik".

    Karena tidak ada perjuangan di dunia ini kecuali harus disertai dengan pengorbanan, dan gugur di jalan Allah adalah setinggi-tingginya cita-cita kami.

    Keenam Taat, yaitu melakukan dakwah dengan tahapan Ta'rif-Takwin-Tanfidz.

    Ketujuh Tsabat ,tsabat disini adalah senantiasa bekerja. Karena dakwah ini lama dan terus bersambung dan berkesinambungan. Selalu terus menenrus hingga kader selanjutnya, maka ketika kita lelah maka akan memutuskan rantai jalur dakwah itu, janganlah kita termasuk didalmnya.
    "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)" (QS: Al-Ahzab Ayat: 23)

    Kedelapan Tajarrud, yaitu membersihkan dan melepaskan diri dari segala ikatan selain dari ikatan Allah dan segala sikap berpihak selain kepada Allah. Seperti dalam Al Baqarah ayat 138 bahwa "Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah".
    Adalah ketulusan dan kesinambungan amal jihadi yang kita lakukan sehingga Allah meringankan dakwah ini dan hingga kita berjumpa denganNya kelak. Bagi aktivis dakwah yang sudah berkeluarga, tajarrud adalah melibatkan keluarga dalam dakwah dan jihad dan bukan meninggalkan mereka sehingga terabai hak-haknya.

    Kesembilan Ukhuwah, yaitu Ukhuwah adalah ikatan jiwa yang melahirkan perasaan kasih sayang, cinta, dan penghormatan yang mendalam terhadap setiap orang, di mana keterpautan jiwa itu ditautkan oleh ikatan akidah Islam, iman dan takwa. Persaudaraan yang tulus ini akan melahirkan rasa kasih sayang yang mendalam pada jiwa setiap muslim dan mendatangkan dampak positif, seperti saling menolong, mengutamakan orang lain, ramah, dan mudah untuk saling memaafkan. Dan sebaliknya dengan ukhuwah juga akan terhindari hal-hal yang merugikan dengan menjauhi setiap hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi orang lain, baik yang berkaitan dengan jiwa, harta, kehormatan, atau hal-hal yang merusak harkat dan martabat mereka. Sesungguhnya Islam telah menghimbau kepada umatnya untuk senantiasa menjaga ukhuwah ini, karena pada hakekatnya kaum mukminin itu bersaudara.
    Mereka bagaikan susunan bangunan yang kokoh yang saling menguatkan satu dengan yang lain. Allah berfirman (artinya): “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara.” (Al Hujurat: 10)

    Kesepuluh Tsiqah, yaitu Yang dimaksud dengan tsiqah adalah ketenangan hati seorang jundi (prajurit) kepada pimpinannya dalam hal kemampuan dan keikhlasannya. Sebuah ketenangan yang dalam hingga menghasilkan rasa cinta, penghargaan, penghormatan dan ketaatan.”

    Al-Imam Asy-Syahid berkata: “Yang saya maksudkan dengan thiqah ialah ialah keyakinan seorang jundi (pendakwah) terhadap qiadah (pemimpin) pada kemampuan dan keikhlasannya, dengan keyakinan yang mendalam sehingga akan melahirkan perasaan kasih, penghargaan, penghormatan dan ketaatan. 
    Firman Allah Taala: Maksudnya: “maka demi tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman, sehinggalah mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa di dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya“. (surah al-isra’: 52) 

    Qiadah merupakan sebahagian dari dakwah. dakwah tidak akan wujud tanpa qiadah. kekuatan sistem jammah, kekemasan strateginya, kejayaannya menuju matlamat dan keupayaannya menghadapi segala bentuk halangan serta kesusahan sangat bergantung kepada sejauh mana timbal balik thiqah di antara qiadah dan jundi. Firman Allah Taala: Maksudnya: “taat dan mengucapkan perkataan yang baik adalah lebih baik bagi mereka“. (surah al-anfal: 46) 

    Dalam da’wah ikhwan, qiadah mempunyai hak seorang bapa di sudut ikatan hati, hak seorang ustaz di sudut memberi ilmu, hak seorang seorang shaikh di sudut pendidikan rohani dan hak seorang pemimpin di sudut siasah dan polisi umum da’wah. da’wah kita merangkumi semua makna-makna ini”. 


    So ? BERGERAKLAH!

    Friday, November 28, 2014

    20th #19 Juli 2014


    November 2014 di Wifi Zona #Kampus

    Salahsatu anugrah terindah selain keluarga adalah Sahabat. Mereka, tina warna-warni yang menghiasi kertas kehidupan. Bahkan perhatian mereka memberikan kesejukan dalam kejenuhan ini. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaikku, tolong selalu menjadi sahabat terbaiku, dan maaf apabila aku belum bisa maksimal menjadi sahabat terbaik kalian.



    Ah, merindukan mereka sahabat-sahabat SMA, kuliah sangat berbeda dengan putih abu, Namun mereka takan terganti, mereka bukan sekedar sahabat namun juga keluarga.



    Terimakasih Barother :D

    Namun dunia mahasiswa juga memberikan sejuta pesona, mereka keluarga baru dalam mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa. Merka yang memberikan pembelajaran hidup tuk menjadi diriku yang lebih dewasa.

    #PASMahaguru #KKN #LDK #Tutorial #BEM #KelasC #Bahasa #Kostan #KAMMI

    Teringat sebuah kisah :
    Telah bersabdanya Rasulullah SAW sebagaimana yg diriwayatkn oleh Al-Tirmizi yang bermaksud, seseorang itu akan terpengaruh dengan temannya. Maka hendaklah sesorang kamu itu memilih siapa yang harus dijadikan teman. Telah bersabda Rasulullah SAW yang diriwayatkn oleh Al- Bukhari & Muslim: Maksudnya perumpamaan teman yg baik & teman yang tidak baik ialah umpama wangi-wangian dan tukang besi. Adapun pembawa wangi-wangian, sama ada dia memberinya sedikit ataupun anda membeli daripadanya sedikit ataupun kamu dapat mencium dprdnya bau yang wangi. Manakala tukang besi, sama ada dia membakar bajunya ataupun kamu akan mencium dairpadanya bau- bauan yang busuk. Daripada Abu Hurairah r.a. yang maksudnya, bahawasanya ada seorang lelaki yang pergi menziarahi saudaranya yakni sahabatnya di sebuah kampung yang lain. Lalu Allah menyuruh seorang malaikat untuk memerhatinya di dalam perjalanan. Lalu malaikat itu bertanya kepada lelaki itu, “ Hendak ke mana engkau?” Lelaki tersebut menjawab, “ Aku hendak menemui seorang sahabatku di kampung itu ”. Malaikat bertanya lagi, “Adakah bagimu bumi kepadanya yang engkau mengharap balasan daripadanya ?” Tidak, aku mencintainya kerana Allah SWT. Maka berkatalah malaikat itu kepadanya, “Bahawa sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada engkau. Bahawa sesungguhnya Allah SWT telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai dia kerana Allah ”. (Hadith riwayat Muslim). Sahabat yang menunjukkn kebaikan kepada kamu, adalah sahabat yg baik. Dan sahabat yang menunjukkn kesalahan kamu, adalah sahabat yg paling baik

    “Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati."

    Pelita dikegelapan yang memebrikan cahaya terang dalam kehidupan sebagai mahasiswa :D



    Wednesday, November 26, 2014

    Little Story

    Late Post , di Kelas Morfologi dan Kebahasaan

    Bismillah, sebenarnya saat di Kelas sedang membahas morfologi mengenai imbuhan atau Afiks, namun entah kenapa jari jemari ini terasa gatal tuk menari di Atas Keyboard laptop. Tiba-tiba terpikir mengenai foto-foto yang diambil beberapa waktu lalu. Tak ada yang istimewa dari pengambilan foto, dan bahkan tak ada unsur Photography didalamnya. Namun entah kenapa selalu ada cerita dari setiap moment yang dilalui, entah itu apapun ternyata Tadabur alam itu lebih bermakna dalam pembelajaran hidup.
    Seperti sebuah Morfem yang merupakan bagian terkecil dari morfologi, akan memiliki arti dan makna berbeda ketika mendapat imbuhan Afiks. Begitu juga dengan kehidupan, akan lebih berwarna dan bermakna saat kita melihat akan tanda-tanda dan segala tentang-Nya, bertadabur kau akan mendapat ilmu itu.


    Tak ada yang spesial dari foto ini, namun foto ini memiliki makna dalam dalam pencapaian menjadi mahasiswa setiap harinya. Aku tak terlalu ahli dalam menggambar, namun aku termasuk pribadi yang sangat menyukai segalanya yang visual. Maka inilah gambaran cover buku kuliahku saat ini, tak nampak seorang ahli seni atau bahkan tak terlihat seorang mahaisswa akademik. Hanyalah seorang mahasiswa biasa yang mencoba menjadi pribadi lebih baik, belajar bertalbul ilmi, namun juga sangat menyukai sosil lingkungan. Itulah, dengan bertadabur akan ciptan-Nya yang nyata, maka akan meyadari karunia yang Allah berikan begitu banyaknya hingga kita tak dapat menghitung setiap kecil karuni-Nya itu, hanya dengan bersyukur dan seanantiasa menjaga keimanan kita untuk senantiasa dekat dengan-Nya, ah iya! Ya Rab~ hilangkanlah rantai belenggu yang saat ini sedang mengikat hati ini, agar senantiasa semua impian itu akan tercapai karena keberkahanMu~


    Hahaha, setiap melihat foto ini selalu ingat dengan murid pertamaku. Bukan murid di sekolah, namun dua sosok bocah yang pertama kali megajariku untuk menjadi seorang Guru. Iya, mereka adalah murid Les yang kuajar pertama kali. Kia, Zaki namanya. Kia seorang bocah lugu dan penyayang kelas 4 SD, dan Zaki kakaknya anak kelas 2 SMP yang sedang mencari jati diri. Keduanya memiliki pribadi yang unik, dan bahkan dapat membuat semangat ini selalu ada ketika bertemu mereka. Mereka bukan anak yang "penurut" namun mereka mampu mengikuti dengan arahan dari kita, sering kali memang mereka membuat emosi ini akan meluap dengan tingkah bocahnya, namun lebih sering senyum mereka memberikan semangat tuk menjadi pribadi yang bermanfaat. Ah, merindukan senyum kecil mereka. Apakah mereka juga merindukan saya seorang guru dan sahabatnya? 


    Al namanya, balita ini adalah adik bungsu dari Kia dan Zaki. Ia memang tak ikut belajar les denganku, namun tingkah polah dan kecerdasannya membuatku kagum dan belajar darinya. Bagaimana ia bgitu cerdas dalam segi visual, dan bagaimana ia setiap harinya aku mengajar les di rumahnya maka ialah yang akan pertama kali menunggu dan menyambutku di depan gerbang rumahnya. Senyumnya yang manis membuat rasa lelah perjalanan menuju rumahnya hilang seketika. Ada sebuah cerita menarik dalam kecerdasan visual Al, saat itu didalam catatan kuliah saya menggambar kartun "hantu" karena saat iseng dalam perkuliahan. Dan Al melihat sekali dan sekilas gambar hasil karyaku itu, ia hanya melihat dan tersenyum tanpa memberikan komentar gmbar aku, kemudian ia pergi meninggalkan kami yang sedang belajar.
    Seminggu kemudian, saat jadwal mengajarku kembali di rumahnya untuk les privat kedua kakaknya tiba-tiba di pintu gerbang ia telah menunggu dan langsung memberiku secarik kertas yang bergambar, dan ternyata gambar itu adalah gambar yang ia tiru dari gambar haisl karyaku, gambar yang ia buat begitu deatil dan mirip, itu merupakan hal luar biasa menurut saya. Bagaimana seorang balita mampu membuat kita kagum dengan kelebihannya, sungguh. Gambar diatas adalah gamabar hasil karyaku, dan no 2 adalah hasil karya Al. Bisa anda nilai sendiri :D

    Rumah, saat ini adalah salah satu hal yang jauh bagi seorang mahasiwa yang sedang kuliah. Bahkan seorang aktivis kampus, keluarga dan rumah merupakan hal yang begitu penting dan berkualitas. Sedikit cerita saat mudik ke rumah halaman saat itu, hujan kini sedang musimnya. Payung dan jaket hujan kini mulai digunakan kembali, tanpa berdebu di ruang penyimpanan. Tumbuhan dan rerumputan kembali menghijau dianatara warna-warni bunga liar yang mempesona. 
    Sore itu hujan, seperti biasa aku begitu menyukai aroma tanah yang tertimpa hujan, sangat menikmati setiap tetesnya hujan akan keberkahan dan karunia dari-Nya. Karena dengan melihat hujan maka kenangan dan memori lalu saat hujan itu akan terputar kembali dalam pikiran.  Kembali terlihat jelas saat bagaimana kenangan SD dan bocah bermain dengan kawna-kawan saat hujan turun, ah indah.
    Saat asik dengan lamunan dan kenangan masa lalu, tiba-tiba seorang bocah balita tetangga depan rumah berlari kesana-kemari di depan rumahku, ia asik tertawa bahagia sambil hujan-hujanan dengan bebasnya. Ia asik menkmati setiap tetesnya air hujan yang membasahi tubuh mungilnya. Huah, iri rasanya melihat tingkah polanya kala itu, begitu lepas dan bebas tanpa beban. Tertawa bahagia, sungguh menyennagkan apa yang ia lakukan kala itu, bahkan dengan hal kecil ia masih bisa bahagia dan tertawa riang. Lalu orang dewasa ? mengapa begitu sulit untuk tertawa bahgia, padahal bahagia itu begitu mudah, karena kita yang memilihnya.

    Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan ?


    Friday, May 9, 2014

    UNJ Bagpacker

    Akhwat Bagpacker !

    Bismillah, sudah lama rasanya tak menorehkan cerita disini. Sedikit cerita saat saya dan sahabat menghadiri event LDK di UNJ. 
    Sebenarnya bukan di undang hehe, kami ber inisiatif sendiri untuk mencari peluang ilmu, ukhuwah dan pengalamannya di LDK UNJ sana.
    Kami tahu Jakarta, namun kami belum memahami Jakarta. Jakarta itu luas, Itu memang benar! 
    Ceritanya sebenarnya dimuali sejak dini hari, saat alasan "kesiangan" itu muncul untuk dijadikan sebab dalam telatnya kami di stasiun. Ketika menaiki ojeg layaknya pembalap F1, dan berlari mengejar tiket kereta. meski akhirnya habis jua. Namun, Kita tetap pergi dengan tiket seadanya.

    Dikereta kegalauan itu muncul, saat tiket hanya sampai di stasiun tengah-tengah sebelum Jakarta tepatnya stasiun Tambun (Purwakarta-Jakarta), namun keinginan mengharuskan kami datang tepat waktu menuju stasiun Kota. Karena, hanya stasiun Kota lah rute yang kami tahu dan hapal. Daebak!

    Intervesi seorang ibu yang duduk di depan kami saat di kereta pun menjadi pilihan, kami memutuskan turun di stasiun Senen Jakarta. Memilih untuk berpetualang sendiri dan mencari jawaban meuju UNJ. Saat itu pasar senen sedang kebakaran, alhasil kedatangan kami disambut ratusan pemadam kebakaran dan polisi, sungguh. berjalan diantara ratusan berseragam khusus, iya kami dua orang remaja dengan rok panjangnya, pemandangan asing di Kota ini.

    Rute Busway yang membingungkan sungguh.
    Sungguh, jalan-jalan kali ini dimulai saat salah rute busway, dan bahkan kami berkeliling-keliling kota Jakarta dengan fasilitas TransJakarta ini. TIdak hanya salah rute, salah pintu masukpun kami melakukannya. Tak heran, bukannya kami semakin dekat tujuan UNJ justru kami semakin menjauh hingga hampir sampai Ragunan rute.
    Ah! Untungnya ongkosnya tetap! Kalo bayar ? Hhmm..

    Akhirnya! Setelahdari jam 5 pagi kita berkeliling dari kereta dan busway, pukul 11 siangpun kami sampai. Waktu 3 jam dilakukan keliling Ibu Kota! Amazing!

    Namun kelelahan dan cape itu terobati ketika sampai di Kampus UNJ. Di sambut dengan hangat oleh saudari-saudari muslim di UNJ. Mba dan Kakak yang begitu baik dan perhatian menyambut dan menerima kedatangan kami, meski kami belum kenal namun ukhuwah itu telah terjalin dnegan sendirinya. Memang indah, ukhuwah islamiah itu. bersyukur rasanya menjadi bagain ini, menganal mereka. Sungguh Allah swt itu Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambanya.

    Oiya.
    Pulangnya kami kembali Running Man seperti acara di korea, keasyikan di UNJ membuat kami lupa kembali ke Purwakarta. Ketinggalan kereta ? Tentu.
    Turun di Stasiun Cikampek, jalan-lari-dan menunggu angkot hingga sampai di kostan jam 11 malam. Tak berarti, semuanay terbayar dengan keindahan ukhuwah dan jalinan ini.

    Sedikit hasil jepretan saai itu ..