Monday, April 20, 2015

Tari Pendidikan Merpati

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan yang mengharuskan calon gurunya multitalenta, calon guru SD yang harus menguasai semua mata pelajaran, calon guru SD yang harus membangun pondasi awal pada peserta didiknya, calon guru SD yang senantiasa belajar pemahaman karakter peserta didiknya. Selain memperdalam mata pelajaran akademik, guru SD juga dituntut senantiasa kreatif dalam menyajikan suatu pembelajaran kepada peserta didik. 

Salah satunya adalah, kegiatan kesenian yang senantiasa tak lepas dari pembelajaran di SD dengan Learning by Doing dan Learning by Example, iya dalam konteks anak SD, guru sebagai figur dan teladan yang memberikan contoh kepada mereka dalam bersikap dan bertidak. Dari itulah, menjadi guru teladan dan berwibawa bukan berarti keras dan kaku, namun juga dapat dengan cara menyenangkan menjadikan murid sebagai anak didik dan sahabat, bukan menjadikan mereka seperti robot yang bergerak.

Salah satu ilmu yang di dapat adalah dalam mata kuliah Pendidikan Seni Tari SD, bagaimana didalamnya mengharuskan seorang calon guru SD mampu bersikap kreatif dalam pembelajaran di SD. Bukan hanya seni, namun dalam setiap pembelajaran yang disuguhkan pada peserta didik senantiasa kreatif agar mampu memberikan minta dan motivasi peserta didik dalam belajar.Dalam Pagelaran tari ini, mahasiswa sebagai calon guru SD berproses bersama, bekerja sama, dan bertukar ilmu unuk menghasilkan sebuah pertujukan, dalam hal ini seni tari. 

"Bukan hasil, namun proses yang utama. Berproses dengan hati, maka hasil akan mengikuti" Tutur Dosen pembimbing Tari kami, Bu Hayani Wulandari (dosen UPI). Iya. Ini adalah proses kami untuk UTS, masih ada proses lainnya, masih ada kerja keras lainnya, amsih ada kebersamaan kami lainnya yang harus di lewati demi sebuah karya optimal, bukan hanya karya namun pengalaman istimewa. [Menuju UAS, Pagelaran]

Masih teringat ke 10 member Merpati yang senantiasa bekerja sama, diawali dengan pertemuan member yang belum dekat (pemilihan member secara acak) kemudian menjadi saling mengenal, menegrti, kemudian memahami. Pertemuan yang membuat ikatan baru, bukan hanya Fatner dalam berkarya namun juga keluarga kecil Merpati.

Konsep, berfikir, kemudian berkarya. Sketsa kostum itu perlahan berbentuk menjadi sebuah kostum indah nan unik, iya rasa bangga karena bersama kita membuatnya. Gerakan anah itu perlahan menjadi sebuah gerakan cantik nan unik sang merpati yang menegpakan sayapnya untuk terbang meraih mimpi. Serta goresan wajah itu kini membentuk garis-garis senyum para member.

Kami memang buakn orang pangung, kami justru demam pangung. Namun kami menikamtinya, menikmati kebersamaan itu, menikmati setiap proses yang manghasilkan karya nyata itu. Iya, terimakasih telah memberikan kesempatan pada kami, terimakasih telah menyatukan kami __Bu Wulan__

Berikut ini adalah hasil karya kostum teman-teman saya ketika UTS pagelaran tari dan dalam Karnaval TCA UPI 2015. Bagaimana calon-calon pendidik ini mengekspresikan segenap jiwanya untuk berkreasi dalam sebuah karya. Bukan berarti kami anak seni, namun kami sennatiasa berusaha untuk menjadikan segala sesuatunya itu menjadi sebuah karya seni. PGSD Berkreasi.

Kostum dan Make-up Tari Merpati 





Menggunakan barang-barang sederhana dan yang ada di sekitar kita sebagai media pembuatan kostum tari Pendidikan, selain menghemat biaya penyewaan kostum, langkah ini juga sebagai sarana lebih mendekatkan antar kelompok tari dalam bekerja sama dalam membuat kostum tari dengan karya sendiri.

Seperti misalnya, mahkota tari dengan menggunakan kardus bekas yang dibalut dengan bulu kemoceng dan bulu ayam. Atau kuku-kuku yang dibuat sederhana dengan penggunaan kertas emas, begitupun dengan rok tari yang menggunakan bahan karung bekas beras, ekor yang terbuat dari tali rapia dan juga make-up yang mencerminkan karakter tari yang kita pertunjukan. Kreatif namun tetap istimewa. 
Tari Pendidikan Merpati

Selain dari Tari merpati, masih banyak lagi 13 karya lainnya yang begitu kreatif dan inofatif, karya-karya calon pendidik bangsa. Karya-karya mahasiswa calon guru, katanya.

Tari Pendidikan Rambutan


Tari Pendidikan Ayam


Tari Pendidikan Zebra
Tari Pendidikan Pohon Pisang | Pohon Jati | Gajah

Namun dibalik itu, kami setip kelompoknya menyimpan sejuta cerita didalamnya. Bagaimana, 10 membe rmerpati itu memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing. Setiap membernya bak pelangi yang indah dengan warnanya sendiri.

Desy Nursaadah, mengingatkanku pada Suho sang leader EXO yang selalu sabar mengurusi 9 bayi wolfnya yang nakal, Namun disini, Cocip (panggilan Desy) sabar membimbing kami ke 9 bayi merpati yang cute. Ia yang selalu bekerja lebih keras dalam mencari gerakan, dan memikirkan kostum kami. Iya.

Syifa Medwi, sentral of Merpati, yang mengingatkanku pada sosok Kai EXO, central yang memang selalu menjadi penengah dianatara kami, central yang selalu total dalam berkarya, senantiasa memberikan senyum terindahnya saat para member merpati lelah latihan.

Rulina Sitanggang, si gendut yang gamau dibilang gendut karena memang tidak gendut. Merpati yang suka negbuli penulis, merpati yang katanya punya gigi susu, merpati seperti Tao EXO, berpenampilan memang kelihatan menakutkan namun ketika bersikap begitu konyol.

Ade Fiana, Baekhyun EXO mungkin gambarannya, bagaimana ia mampu membuat suasana rame ketika latihan, ia dengan tingkah "gila" nya, merpati yang selalu bersikap konyol kapanpun. Namun kadang mudi ketika latihan, tetapi selalu berkontribusi demi kemajuan merpati.

Afifah Rahmawati, Lay EXO, iya ia terbang bak merpati dengan caranya sendiri, ia berkreasi dengan jalan pikirannya sendiri, namun karyanya itu senantiasa memberikan warna indah pada setiap member, entah itu mahkota bulunya atau bahkan make-up, apapun yang lakuakan akan indah ketika di tangannya, namun aneh ketika kita melakukannya.

Anisa Adinda, Hahaha sang Maknae Sehun EXO kayaknya cocok unuk dia, maknae palsu yang senantiasa menjadi topik pembulian yang hangat bagi anggota lain, tingkahnya yang aneh senantiasa memberikan bumbu tersendiri saat latihan merpati.

Wulandari Robiah, D.O EXO, iya pendiem, jarang ngomong, cool, namun ketika performa di panggung menampilkan hasil yang luarbiasa. Bagaimana diamnya itu mampu memeberikan kesan nyaman kepada merpati lainnya yang memang doyan ngobrol.

Ayus Fitriani, Xiumin EXO sang oldest yang berwajah baby face, memang Xiumin. Ayus yang kadang telat dengan kesibukannya, namun senantiasa memberikan kemampuannya yang optimal bagi merpati. Iya, Ayus yang cedera saat merpati menegndarai motornya ketika menjelang UTS.

Dewi, Chen EXO, namun tidak bagus ketika bernyanyi seperti Chen EXO, hehe. Namun, dewi yang selalu dalam diamnya mampu membuli sang maknae Anisa dengan begitu luar biasa, dewi yang meluangkan wkatunya untuk merpati meninggalkan mudiknya, dewi yang memberikan Rambutan istimewa saat latihan.

And, Isnaeni Mubarokah, pokoknya penulis ingin dianalogikan Chanyeol EXO, bagaimana penulis berharap senantiasa menajdi vitamin dan happy virus bagi para member Merpati lainnya. Chanyeol yang kadnag konyol, sama halnya dengan penulis yang senantaisa dengan kekonyolannya membuat para member Merpati geram dengan tingkahnya, namun senantaisa bersyukur menjadi bagian dalam Merpati.

Berikut beberapa hal yang terjadi saat latihan, 
- Tiada latihan tanpa makanan dan minuman berikut!

Seblak Ceker
Source : Google

Pop Ice Bubble
Source : Google
Pisang Manis
Source : Google
Es Pisang Coklat
Source : Google


- Memutar lagu EXO - Growl

Mereka berkarya dengan caranya sendiri, seperti kami yang berkarya dengan cara kami, kami yang berkarya untuk bangsa melalui ini.